Malam
itu nampak seorang gadis sedang duduk berdua bersama wanita paruh baya.
Disebuah teras rumah yang beratapkan daun ipa dan berdindingkan ayaman bambu.
“ndok… mbok yo Ibu dibelikan mukenah rendo-rendo… to… ndok”ujar ibu Siti dengan dialeg Jawanya yang kental. Ibu dari Ima,
seorang anak yang mempunyai banyak mimpi tentang segala hal yang dapat
membahagiakan Ibunya.
DUP…
Jantung
Ima tersentak. Mana mungkin ia dapat membelikan apa yang diinginkan oleh sang Ibu
sedang ia tak sedang bekerja. Bibir Ima tak mampu berkata.
“Ibu
yo… malu ndok kalau pergi kepengajian
itu ,pake mukenahnya ibu seng kulu-kulu kui”
Wajah
Ima memucat.
“Iya
bu… Insya Allah kalau Ima dah dapat
kerja dan punya uang banyak, jangankan mukenah mobil,rumah dan apapun itu akan
Ima belikan untuk Ibu e. Tapi yang
menjadi permasalahannya sekarang Ima belum dapat kerja”